BEM REMA MENGABDI 2018



UPI TASIK PEDULI
Cirebon-Kuningan
(Oleh: Ai Ulvi Zulfiah)


Pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2018 pukul 08.27, BEM REMA UPI Kampus Tasikmalaya mendatangi lokasi bencana alam Cirebon tepatnya Cilengkrang, Ciledug. Pertemuan singkat membuahkan informasi yang membuat kami merasa iba. Bapak Ikhwanudin, S.PdI yang merupakan ketua PGRI Ciledug mengatakan bahwa keadaan siswa sekolahan sekarang sudah mulai sekolah seperti biasa, namun mereka begitu kurang semangat karena bersekolah dengan keadaan tidak memakai seragam seperti sediakala karena semuanya terbawa banjir kala itu, “Kami sangat butuh uluran tangan dari pemangku Pendidikan seperti kalian yang peduli terhadap sektor Pendidikan, semua bantuan tidak ada yang bersifat khusus untuk Pendidikan seperti seragam sekolah dan sebagainya” katanya. Bagaimana tidak iba mendengarnya, kami merasa menjadi manusia yang durhaka, bercanda tawa senang gembiri merasakan segala fasilitas yang enak tanpa memikirkan ternyata ada yang sedang menunggu pergerakan kami. Nampaknya kami dihadapkan dengan orang yang tepat, karena niat dari awal ingin memberikan bantuan dengan menyentuh wilayah Pendidikan. Akhirnya kami putuskan untuk menyalurkan uang senilai Rp. 2.115.600 yang merupakan  hasil donasi dari Civitas Akademika UPI Kampus Tasikmalaya dan masyarakat sekitar kepada Bapak ketua PGRI Ciledug. “semoga apa yang teman-teman UPI Tasik berikan akan dapat meringankan beban adik-adik disini” katanya. Kami memang menyadari apa yang diebrikan bukanlah hal yang mewah, ingin hati memeluk gunung namun apa daya tangan tak sampai, begitulah kiranya keadaan kami. Bukan tidak mau untuk memberi lebih dari itu, namun itulah kemampuan kami semoga sedikitnya dapat mengurangi keluh kesah adik-adik disana dan kami juga sangat berharap pemerintah dan para investor cepat melihat sektor pendidikan sehingga apa yang adik-adik butuhkan bisa terkabulkan. Terimakasih kepada Nuryanti dan Rifa Yuliani dari Pacarita (Perkumpulan mahasiswa Caruban Nagari Tasikmalaya) yang telah membantu memperlancar pencarian kami.
Selanjutnya pada pukul 09.16 kami langsung menuju ke lokasi longsor Kuningan tepatnya di Ciniru. Dibantu oleh salahsatu teman dari Fosmaku (Forum Mahasiswa Kuningan) yaitu Mega Krisnayanti kami tiba di lokasi pengungsian yang berada 10 km sebelum lokasi. Sebelum menuju posko, kami ingin melihat lokasi longsornya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pusat longsornya. Jalan kecil dengan batu-batu kecil yang berceceran membuat perjalanan sedikit terhambat, namun kami terus mencoba melawatinya, namun setelah sekitar 2 km perjalanan kami mendapati hambatan dan sedikit ketakutan akan turun hujan, karena sudah dibayangkan ketika hujan datang jalan ini akan lebih menyeramkan. Hehe.. disamping itu salahsatu motor dari tim kami mengalami masalah, akhirnya kami utuskan untuk kembali lagi ke posko utama.
Kami disuguhkan dengan 3 orang anak usia sekolah dasar yang asyik makan  jajanan bersama di teras masjid yang tidak jauh dari posko. Kami melihat seperti tidak adanya beban yang nampak pada mereka. Namun setelah kami berbincang dengan mereka, sungguh, lagi-lagi hati ini terenyuh. Mereka makan bersama bukan karena ingin asik atau apa melainkan tidak ada lagi uang untuk jajan seperti itu, jadi membeli satu bungkus kemudian dimakan rame-rame. Sabar yaa nak, semua akan cepat berlalu.
Kami menuju Gedung PGRI Ciniru yang merupakan posko utama warga yang terkena longsor. Kami langsung disapa oleh seorang ibu menanyakan darimana dan kami menjawab dari UPI Tasikmalaya, Ibu itu juga alumni UPI Kampus Sumedang katanya. Kami dipersilahkan ke dalam untuk melihat keadaan pengungsi dan bayangkan satu Gedung yang tidak begitu besar itu diisi oleh sekitar 130an pengungsi dengan barang-barang yang sempat diselamatkan. Berbincanglah dengan ibu itu, sampai kami lupa menanyakan siapa Namanya. Hehe..
Ibu itu ternyata adalah Koordinator posko pusat, akhirnya kami langsung berbicara ke inti, kami ingin memberikan sumbangan berupa uang sebesar Rp. 2.120.000 dan beliau sangat mengapesiasi kegiatan mahasiswa yang terkait sektor sosial seperti ini, “memang yang Namanya mahasiswa itu sedang semangat-semangatnya bergerak, semoga kalian yang jauh-jauh dari Tasikmalaya ke Ciniru diberikan kesehatan. Kami akan memanfaatkan ini untuk kemaslahatan pengungsi. Terimakasih yang sebesar-besarnya” katanya.
Kami dipertemukan dengan beberapa pengungsi disana, kami mendapatkan informasi sekolah anak-anak dipindakan ke sekolah sekitaran posko dengan estimasi waktu dibagi-bagi dengan siswa asli disana, pagi sampai duhur untuk siswa asli dan dari duhur sampai sore untuk anak-anak pengungsi. Semoga ini semua cepat berakhir, khusus untuk saya, alhamdulillah mendapat pelukan dari seorang ibu disana sambil berkata “ini oleh-oleh dari Pinara”.
Terimakasih BEM REMA UPI Kampus Tasikmalaya, terkhusus untuk Kementrian Sosial dan Politik BEM REMA UPI Kampus Tasikmalaya, PACARITA dan FOSMAKU. Semoga apa yang kita lakukan menjadi nilai ibadah, Aamiin..
“Jangan pernah bosan menebar kebaikan”




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disgrafia

EXPERIA PORSADIKMA

RESAPAN DO'A